Jumat, 27 Mei 2016

MELUASKAN REJEKI DAN MEMPERPANJANG UMUR DENGAN METODE SILATURAHMI MARKETING





MELUASKAN REJEKI DAN MEMPERPANJANG UMUR DENGAN METODE SILATURAHMI MARKETING

Sudah kita ketahui bersama, bahwa salah satu manfaat dari silaturahmi adalah dapat meluaskan rejeki dan memanjangkan umur bagi yang menjalankannya. Di masyarakat, saya yakin bahwa mereka sering kali mendengarkata silaturahmi dan bahkan sudah dikenal luas oleh masyarakat umum, tetapi apakah dalam kehidupan sehari – hari mereka sudah menjalankan silaturahmi secara maksimal. Masih sangat mungkin, ada beberapa orang yang belum mengerti dan menyadari betul manfaat dari silaturahmi, yaitu dapat meluaskan rejeki dan memperpanjan usia, jika kita melaksanakan silaturahmi secara maksimal.
Untuk melaksanakan silaturahmi kita tidak harus bertemu muka dengan saudara atau teman yang rumahnya jauh. Kita bisa memanfaatkan aplikasi sosial media untuk mengumpulkan teman lama, menambah teman baru, memperluas jaringan dan memlihara pertemanan lewat komunikasi sms, Telegram, Whatshap, BBM, Facebook, dll. Dari aplikasi media sosial tersebut kita bisa bersilaturahmi jarak jauh dengan tidak mengurangi maka dari silaturahmi itu sendiri. Dari akun – akun itu kita bisa mengetahui mereka ternyata telah banyak mengalami perubahan selama tidak bertemu, ada yang telah jadi pejabat, ada yang jadi pengusaha, sebaliknya ada juga yang sengsara.
Dalam hal mengumpulkan teman – teman saya teringat pada seorang penjual nasi hik/angkringan di dekat rumah saya, yang pandai berdagang dengan cara membangun relasi dan pertemanan. Setiap tamu /pembeli yang datang ke warung tenda miliknya, selalu ia sapa dengan ramah. Semua pembeli yang datang dianggap sebagai sahabatnya, warung angkringan pun menjadi ramai. Tak sedikit pembeli yang diajak ngobrol tentang masalah – masalah pribadi, misalnya ada pembeli kesulitan dalam mencari pekerjaan, maka dia akan menghubungkan dengan pembeli yang lain, untuk datang ke warung angkringannya, percakapanpun terjadi sambil menikmati wedang jahe panas yang otomatis warung angkringannya menjadi ramai, disini terjadi hubungan mutualisme.
Contoh lain ketika musim batu akik, bisnis bunga, dll. Pedagang sudah banyak relasi. Jadi ketika ada yang membutuhkan, setiap transaksi dilakukan di warung angkringan miliknya. Dengan demikian banyak orang yang datang berinteraksi di tempat itu, yang paling penting adalah melariskan/meningkatkan nilai jual minuman wedang jahe dan aneka manakan yang dijual disana. Akhirnya penghasilan penjual angkringan jadi besar dan rejeki pun mengalir.
Hal ini bisa terjadi karena orang yang datang pun merasa senang karena selain bisa bersilaturahmi, menikamati segarnya wedang jahe yang panas mereka juga berhasil menyelesaikan urusan bisnis dan masalahnya. Dengan model pemasaran yang seperti ini penjual angkringan sudah mengaplikasikan model silaturahmi marketing dengan cara membantu pemasaran orang lain ini sangat murah dan mudah, hal ini akan menjadikan orang betah dan mempunyai rasa ingin datang kembali, baik untuk bertemu dengan pedagang atau bertemu teman yang lain untuk menyelesaikan urusan. Jadi intinya nongkrong di warung angkringan itu disamping menghilangkan stress juga dapat memberikan manfaat bagi pedagang maupun pembeli. Tentunya semua itu akan berdampak pada kenaikan penjual wedang jahe.
Selain penjual angkringan maka contoh yang bisa saya tuliskan beberapa tahun yang lalu ketika saya pas jualan di warung ada pembeli yang sangat cantik, sopan dan ramah, ketika awal bertemu sudah langsung akrab dan terasa seperti sedah kenal lama. Setiap pulang kerja dia selalu mampir makan ke warung orang tua saya, akhirnya kita bisa kenal dan saling bertukar nomor hp. Dia bekerja di salah satu bank syariah dan kebetulan akan membuka cabang di daerah tempat tinggal. Seiring dengan berjalannya waktu, dia memulai memasarkan produk yang dimiliki oleh bank tempat dia bekerja, dia menawarkan denga sopan, ramah dan menyenangkan. Akhirnya saya pun menjadi nasabah pertamanya di kantor cabang. Setelah jadi nasabah semua permasalahan perbankan yang membnatu adalah dia. Setiap ada kepentingan saya tinggal telpon atau lewat komunikasi yang lain, maka dia kan siap datang membantu. Setelah bebrapa tahuan dia menawarkan lagi produk asuransi. Setelah mempelajari produk tersebut akhirnya saya pun tertarik untuk karena semua dipermudah dan menguntungkan. Setelah saya jadi nasabah disana, di sekolah tempat kerja saya juga memperoleh efek yang positif dengan mendapatkan jatah kuota beasiswa sebnyak 5 siswa per tahunnya. Silaturahmi kami terus berjalan sampai saat ini baik lewat media sosial ataupuan saling bertemu di warung orang tua saya, silaturahmi ini sangat memberikan manfaat baik saya pribadi maupun ke teman saya tadi. Dia juga sering makan ke warung saya entah dengan keluarga ataupuan teman – teman satu kantornya. Dari pengalaman tersebut saya yakin bahwa rejeki akan semakin bertambah dan melimpah seiring dengan relasi dan koneksi yang semakin luas.
Itulah sedikit pengalaman saya terkait silaturahmi membawa rejaki, semoga bisa bermanfaat. Aamiin

Referensi : Modul Kuliah Lingkungan Ekonomi Bisnis, Pascasarjana UNIBA Surakarta. Dosen Dr. SUPAWI PAWENANG, SE., MM


Tidak ada komentar:

Posting Komentar